Selasa, 04 April 2017
Senin, 03 April 2017
Seberapa penting sih kode etik di bidang teknik sipil!?
ETIKA PROFESI DAN KEWIRAUSAHAAN
DALAM TEKNIK SIPIL
1. PENTINGNYA ETIKA
PROFESI
Apakah
etika, dan apakah etika profesi itu ? Kata etik (atau etika) berasal dari kata
ethos(bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai
suatu subyek,etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun
kelompok untukmenilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu
salah atau benar, buruk atau baik.
Menurut
Martin (1993), etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as
the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan
memberikan
semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia didalam
kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan
seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yangsecara
sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsipprinsip moral yang ada dan pada
saatyang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala
macamtindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai
menyimpang dari kode
etik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”,
karena
segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok
sosial(profesi) itu sendiri.Selanjutnya, karena kelompok profesional merupakan
kelompok yang berkeahlian dan berkemahiran yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang berkualitas dan berstandar tinggi yang
dalam menerapkan semua keahlian dan kemahirannya yang
tinggi ituhanya dapat dikontrol dan dinilai dari dalam oleh rekan sejawat,
sesama profesi sendiri.Kehadiran organisasi profesi dengan perangkat
“built-in
mechanism” berupa kode etik
profesi dalam hal ini jelas akan
diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi,dan di sisi
lain melindungimasyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalah-gunaan kehlian(Wignjosoebroto, 1999).
Oleh
karena itu dapatlah disimpulkan bahwa sebuah profesi hanya dapat memperolehkepercayaan
dari masyarakat, bilamana dalam diri para elit profesional tersebut
adakesadaran kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasakeahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa
etika profesi, apa yangsemual dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat
akan segera jatuh terdegradasi menjadisebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa
(okupasi) yang sedikitpun tidak diwarnai dengannilai-nilai idealisme dan
ujung-ujungnya akan berakhir dengan tidak-adanya lagi respekmaupun kepercayaan
yang pantas diberikan kepada para elite profesional ini.
2.
PENGERTIAN ETIKA
Dalam
pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup
tingkatinternasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenaldengan
sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.Maksud pedoman
pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yangterlibat agara
mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannyaserta
terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan
yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasaritumbuh
kembangnya etika di masyarakat kita.Menurut para ahli maka etika tidak lain
adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.Perkataan etika
atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang
berartinorma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah
laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut
ini :·
Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik
sebagai pandangan manusia dalam berprilakumenurut ukuran dan nilai yang baik.
Drs.
Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal.
Drs. H.
Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilaidan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.Etika dalam
perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberimanusia
orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari.Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalammenjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu
kita untuk mengambil keputusan tentangtindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang pelru kita pahami bersama bahwa etika inidapat diterapkan dalam segala
aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapatdibagi menjadi
beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.Ada dua
macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya
prilaku manusia :
ETIKA
DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasionalsikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup
ini sebagaisesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai
dasar untuk mengambilkeputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
ETIKA
NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini
sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dankerangka
tindakan yang akan diputuskan.Etika secara umum dapat dibagi menjadi
ETIKA UMUM, berbicara mengenai
kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana
manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip
moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak.
ETIKA
KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidangkehidupan
yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambilkeputusan
dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang sayalakukan, yang
didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan oranglain
dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh
kondisiyang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia
mengambil suatukeputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang
ada dibaliknya.ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
Etika
individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinyasendiri.
Etika
sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusiasebagai anggota umat manusia.Perlu diperhatikan bahwa etika individual
dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu samalain dengan tajam, karena
kewajiban manusia terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umatmanusia saling
berkaitan.Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara
langsung maupunsecara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis
terhadpa pandangan- pandangana dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadaplingkungan
hidup.Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini
terbagiatau terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang
yang paling aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi
4. Etika politik
5. Etika lingkungan
6. Etika idiologi
SISTEM
PENILAIAN ETIKA :
Titik
berat penilaian etika sebagai suatu ilmu, adalah pada perbuatan baik atau
jahat,susila atau tidak susila.·
Perbuatan
atau kelakuan seseorang yang telah menjadi sifat baginya atau telah
mendarahdaging, itulah yang disebut akhlak atau budi pekerti. Budi tumbuhnya
dalam jiwa, bilatelah dilahirkan dalam bentuk perbuatan namanya pekerti. Jadi
suatu budi pekerti, pangkal penilaiannya adalah dari dalam jiwa; dari semasih
berupa angan-angan, cita-cita,niat hati, sampai ia lahir keluar berupa
perbuatan nyata.·
Burhanuddin
Salam, Drs. menjelaskan bahwa sesuatu perbuatan di nilai pada 3 (tiga)tingkat
Tingkat
pertama, semasih belum lahir menjadi perbuatan, jadi masih berupa rencanadalam
hati, niat.
Tingkat
kedua, setelah lahir menjadi perbuatan nyata, yaitu pekerti.
Tingkat
ketiga, akibat atau hasil perbuatan tersebut, yaitu baik atau buruk.Dari
sistematika di atas, kita bisa melihat bahwa ETIKA PROFESI merupakan bidang
etikakhusus atau terapan yang merupakan produk dari etika sosial. Kata hati
atau niat biasa jugadisebut karsa atau kehendak, kemauan, wil. Dan isi dari
karsa inilah yang akan direalisasikanoleh perbuatan. Dalam hal merealisasikan
ini ada (4 empat) variabel yang terjadi :
Tujuan
baik, tetapi cara untuk mencapainya yang tidak baik.
Tujuannya
yang tidak baik, cara mencapainya ; kelihatannya baik.
Tujuannya
tidak baik, dan cara mencapainya juga tidak baik.
Tujuannya baik, dan cara mencapainya juga
terlihat baik.
3.
PENGERTIAN PROFESI
ProfesiIstilah
profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan
dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan
dan keahlian, sehingga banyak orang yang bekerja tetap sesuai. Tetapi dengan keahlian saja yang diperoleh dari pendidikan kejuruan, juga belum cukup disebut profesi. Tetapi perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek
pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.Kita
tidak hanya mengenal istilah profesi untuk bidang-bidang pekerjaan seperti
kedokteran,guru, militer, pengacara, dan semacamnya, tetapi meluas sampai
mencakup pula bidangseperti manajer, wartawan, pelukis, penyanyi, artis,
sekretaris dan sebagainya. Sejalandengan itu, menurut DE GEORGE, timbul
kebingungan mengenai pengertian profesi itusendiri, sehubungan dengan istilah
profesi dan profesional. Kebingungan ini timbul karena banyak orang yang profesional tidak atau belum tentu termasuk dalam pengertian profesi.Berikut
pengertian profesi dan profesional menurut DE GEORGE :PROFESI, adalah pekerjaan
yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkannafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian.PROFESIONAL, adalah orang yang mempunyai profesi
atau pekerjaan purna waktu danhidup dari pekerjaan itu dengan mengandalkan
suatu keahlian yang tinggi. Atau seorang profesional adalah seseorang
yang hidup dengan mempraktekkan suatu keahlian tertentu ataudengan
terlibat dalam suatu kegiatan tertentu yang menurut keahlian, sementara orang
lainmelakukan hal yang sama sebagai sekedar hobi, untuk senang-senang, atau
untuk mengisiwaktu luang.
Yang
harus kita ingat dan fahami betul bahwa “PEKERJAAN / PROFESI” dan“PROFESIONAL”
terdapat beberapa perbedaan :
PROFESI
:-
Mengandalkan
suatu keterampilan atau keahlian khusus.-
Dilaksanakan
sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).-
Dilaksanakan
sebagai sumber utama nafkah hidup.-
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi
yang mendalam.
PROFESIONAL
:
a) Orang yang tahu akan keahlian dan
keterampilannya.
b) Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan
atau kegiatannya itu.
c) Bangga akan pekerjaannya.
CIRI-CIRI
PROFESI Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada
profesi, yaitu
Adanya
pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
Adanya
kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
Mengabdi
pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harusmeletakkan
kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
Ada
izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu
berkaitandengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa
keselamatan,keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan
suatu profesiharus terlebih dahulu ada izin khusus.
Kaum
profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.Dengan melihat
ciri-ciri umum profesi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa
kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang
berada di atas rata-rata. Di satu pihak ada tuntutan dan
tantangan yang sangat berat, tetapi di lain pihak ada suatukejelasan mengenai
pola perilaku yang baik dalam rangka kepentingan masyarakat.Seandainya semua
bidang kehidupan dan bidang kegiatan menerapkan suatu standar profesional yang tinggi, bisa diharapkan akan tercipta suatu kualitas masyarakat yangsemakin
baik.
PRINSIP-PRINSIP
ETIKA PROFESI :
a) Tanggung jawab.
b) Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan
terhadap hasilnya
c) Terhadap dampak dari profesi itu untuk
kehidupan orang lain atau masyarakat pada umumnya
d) Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk
memberikan kepada siapa saja apa yangmenjadi haknya.
e) Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap
kaum profesional memiliki dan di berikebebasan dalam menjalankan profesinya.
SYARAT-SYARAT
SUATU PROFESI :
·
Melibatkan
kegiatan intelektual.
·
Menggeluti
suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
·
Memerlukan
persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
·
Memerlukan
latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
·
Menjanjikan
karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
·
Mementingkan
layanan di atas keuntungan pribadi.
·
Mempunyai
organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
Menentukan
baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.
PERANAN
ETIKA DALAM PROFESI :
Nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,tetapi
milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil
yaitukeluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut,
suatu kelompokdiharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan
bersama.
Salah
satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasandalam pergaulan
baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengansesama anggotanya,
yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian
karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu
kodeetik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.·
Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam
manakala perilaku-perilaku sebagian paraanggota profesi yang tidak didasarkan
pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik padamasyarakat
profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenaladanya
mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik
superspesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin
menjamahnya.
4. KODE
ETIK PROFESI
Kode; yaitu tanda-tanda atau
simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yangdisepakati untuk
maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusanatau
suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan
yangsistematis.Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu
kelompok tertentu sebagailandasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun
di tempat kerja.MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN)Kode etik profesi
adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakantugas dan
dalam kehidupan sehari-hari.Kode etik profesi sebetulnya tidak merupakan hal
yang baru. Sudah lama diusahakan untukmengatur tingkah laku moral suatu
kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan akan dipegang teguh oleh seluruh kelompok itu. Salahsatu contoh
tertua adalah ; SUMPAH HIPOKRATES, yang dipandang sebagai kode
etik pertama untuk profesi dokter.Hipokrates adalah doktren Yunani kuno
yang digelari : BAPAK ILMU KEDOKTERAN.Beliau hidup dalam abad ke-5 SM. Menurut
ahli-ahli sejarah belum tentu sumpah inimerupakan buah pena Hipokrates sendiri,
tetapi setidaknya berasal dari kalangan murid-muridnya dan meneruskan semangat
profesional yang diwariskan oleh dokter Yunani ini.Walaupun mempunyai riwayat
eksistensi yang sudah-sudah panjang, namun belum pernahdalam sejarah kode etik
menjadi fenomena yang begitu banyak dipraktekkan dan tersebar begitu luas seperti sekarang ini. Jika sungguh
benar zaman kita di warnai suasana etis yangkhusus,
salah satu buktinya adalah peranan dan dampak kode-kode etik ini.Profesi adalah
suatu MORAL COMMUNITY (MASYARAKAT MORAL) yang memilikicita-cita dan nilai-nilai
bersama. Kode etik profesi dapat menjadi penyeimbang segi seginegative dari
suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukkan arah
moral bagi suatu profesi dan sekaligus juga menjamin mutu moral profesi
itu dimata masyarakat.
SANKSI
PELANGGARAN KODE ETIK :
1. Sanksi moral
2. Sanksi dikeluarkan dari organisasi
Kasus-kasus pelanggaran kode etik akan
ditindak dan dinilai oleh suatu dewan kehormatanatau komisi yang dibentuk
khusus untuk itu. Karena tujuannya adalah mencegah terjadinya perilaku yang
tidak etis, seringkali kode etik juga berisikan
ketentuan-ketentuan profesional,seperti kewajiban melapor jika ketahuan teman
sejawat melanggar kode etik. Ketentuan itumerupakan akibat logis dari self
regulation yang terwujud dalam kode etik; seperti kode itu
berasal dari niat profesi mengatur dirinya sendiri, demikian juga diharapkan kesediaan profesi untuk menjalankan kontrol terhadap pelanggar. Namun demikian, dalam praktekseharihari
control ini tidak berjalan dengan mulus karena rasa solidaritas tertanam kuat
dalamanggota-anggota profesi, seorang profesional mudah merasa segan melaporkan
teman sejawatyang melakukan pelanggaran. Tetapi dengan perilaku semacam itu
solidaritas antar kolegaditempatkan di atas kode etik profesi dan dengan
demikian maka kode etik profesi itu tidaktercapai, karena tujuan yang
sebenarnya adalah menempatkan etika profesi di
atas pertimbangan-pertimbangan lain. Lebih lanjut masing-masing pelaksana profesi harusmemahami
betul tujuan kode etik profesi baru kemudian dapat melaksanakannya.Kode Etik
Profesi merupakan bagian dari etika profesi. Kode etik profesi merupakan
lanjutandari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan
dalam etika profesi.Kode etik ini lebih memperjelas, mempertegas dan merinci
norma-norma ke bentuk yanglebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma
tersebut sudah tersirat dalam etika profesi. Dengan demikian kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulissecara
jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang
benardan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan dan tidak boleh
dilakukan oleh seorang profesional
TUJUAN
KODE ETIK PROFESI :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan
para anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi
profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan
pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat
dan terjalin erat.
Menentukan
baku standarnya sendiri.Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :
1.Memberikan
pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas
yangdigariskan.
2.Sebagai
sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3.Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika dalamkeanggotaan profesi. Etika
profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.Kode etik yang ada dalam
masyarakat Indonesia cukup banyak dan bervariasi. Umumnya pemilik kode etik adalah organisasi kemasyarakatan yang bersifat nasional, misalnya IkatanPenerbit
Indonesia (IKAPI), kode etik Ikatan Penasehat HUKUM Indonesia, Kode EtikJurnalistik
Indonesia, Kode Etik Advokasi Indonesia dan lain-lain. Ada sekitar tiga
puluhorganisasi kemasyarakatan yang telah memiliki kode etik.Suatu gejala agak
baru adalah bahwa sekarang ini perusahaan-perusahan swasta cenderungmembuat
kode etik sendiri. Rasanya dengan itu mereka ingin memamerkan mutu etisnya
dansekaligus meningkatkan kredibilitasnya dan karena itu pada prinsipnya
patut dinilai positif.
5. Hal-hal
yang perlu ditanam pada etika dalam ilmu teknik sipil
Sebagai
mahasiswa,upaya yang dapat saya lakukan agar 4 hal tersebut selalu ada dalam
diri sayaadalah :
a. Kedisiplinan
Berusaha
mendisiplinkan diri dengan menaati peraturan yang kita buat sendiri.
Membuat jadwal kegiatan dalam sehari/seminggu/sebulan atau dalam kurun
waktu tertentu akan membantudalam melatih disiplin. Dengan begitu,kita akan
berusaha bertindak/melakukan kegiatan sesuai jadwal dan membuat hidup
teratur tanpa adanya waktu yang terbuang sia-sia. Seluruh waktu
kitadi isi oleh kegiatan-kegiatan yang jelas tujuannya. Dengan disiplin kita
akan lebih bisamenghargai waktu serta tugas dan tanggung jawab akan selesai
sesuai deadline. Jadi tidak adaistilah malas-malasan atau membuang waktu untuk
hal-hal yang tidak ada faedahnya.
b. Kejujuran
Kejujuran merupakan kunci untuk
mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Sekali tidak jujur,selamanya orang tidak akan percaya pada kita. Maka kejujuran perlu ditanamkan padasetiap
profesi,termasuk mahasiswa yang diharapkan kelak bisa menjadi pemimpin bangsa.Kejujuran
harus dibiasakan sejak dini dan dari hal-hal yang paling kecil. Sebagai
contohimplementasi kejujuran pada mahasiswa antara lain jujur ketika test atau
tugas sesuai dengankemampuan sendiri,jujur mengenai presensi kuliah,jujur
ketika mengklarifikasikan nilai yangsalah dll. Dengan dimulai dari hal-hal yang
kecil,kita akan mudah menjunjung kejujuran kedalam lingkup yang lebih besar
c.
Kemandirian
Menjadi seorang mahasiswa pasti
banyak tuntutan untuk mandiri,baik itu di kehidupankos maupun kampus. Sebagai
contoh: anak kos dituntut harus bisa menyediakan kebutuhansendiri mulai dari
pangan sampai papan,di kampus juga dilatih mandiri melalui
tugas-tugas bersifat individual sehingga kita harus mengerjakan atau mencari referensinya sendiri. Kuliahsambil
kerja atau membuka suatu usaha juga dapat melatih kemandirian di bidang ekonomi
Kemandirian
bukan berarti melatih kita untuk individual dan egois, tetapi lebih
menekankan pada penggalian seluruh potensi yang dimiliki agar mampu
menyelesaikan setiap masalah.
d. Keberanian mengambil resiko
Segala
sesuatu yang dilakukan pasti ada resikonya. Sebagai seorang mahasiswa
juga banyak resikonya. Kita harus bersusah payah belajar sementara teman-teman lain (yang tidakkuliah)
bersenang-senang di luar sana,bila ada yang kerja sampingan harus kuat secara
mentaldan fisik sehingga kuliah dan kerja bisa berjalan seimbang, bagi yang
tinggal di kos harus belajarmengurus diri sendiri yang sebelumnya kalau dirumah
masih dimanja-manja oleh orang tua.Orang yang tidak pernah berhadapan dengan
resiko berarti ia tidak pernah melakukan apa-apa.Sebaliknya,orang yang banyak
menghadapi resiko berarti ia melakukan banyak hal. Tetapi bilasudah niat
sungguh-sungguh,apapun resikonya akan dijalani dengan ikhlas dan lapang dada.
Di balik setiap resiko,suatu saat pasti ada manfaatnya yang bisa dipetik.
Manfaat Belajar Etika Bagi Mahasiswa Teknik
A. Manfaat Umum
Adapun
beberapa manfaat umum bagi mahasiswa teknik ketika belajar etika:
1.
Dapat menyelesaikan suatu masalah-masalah moralitas maupun sosial lainnya
yangmembingungkan masyarakat dengan pemikiran yang sistematis dan kritis.
2.
Berusaha menggunakan nalar sebagai dasar pijak bukan dengan perasaan yang
akanmerugikan banyak orang. Karena seorang engginering adalah seorang
yang handal dengan ilmu pengetahuan bukan dengan fisik. Karena itu berpikir dan bekerjalah dengan sistematis danteratur
( step by step ).
3.
Berusaha mengakui kesalahan dan mempertahankan kebenaran. Jika salah katakan
salah dan jika benar katakan benar serta jangan suka memutarbalikan fakta.
4. Berusaha menyelidiki suatu masalah sampai ke akarnya bukan hanya ingin tahutanpa
memperdulikan.
5. Menjadi seorang engginering yang tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik agar senantiasa tidak termakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sedan marak-maraknyadi bumi Indonesia umumnnya dan Nusa Tenggara Timur khususnya.
5. Menjadi seorang engginering yang tahu membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik agar senantiasa tidak termakan korupsi, kolusi, dan nepotisme yang sedan marak-maraknyadi bumi Indonesia umumnnya dan Nusa Tenggara Timur khususnya.
6. Menjadi
seorang enggineering yang handal yang mampu menyuarakan suara kaum yang
takmampu bersuara.
B. Manfaat Etika Bagi Pribadi.
1.Agar saya mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik.
2.Agar saya sebagai seorang engginering
mampu memiliki pemahaman yang kritis tentangmoralitas dan mampu menerapkan
dalam bidang engginering yang saya miliki ini.
3.Agar saya mampu memiliki pemikiran yang
kritis, sistemtis dan teratur dalam mengatur proyekyang dimiliki dengan tidak
berbau negative.
4.Saya mampu mempertahankan mana yang baik
dan berusaha memusnahkan mana yang tidak baik, yang mungkin meresahkan
masyarakat.
5. Mampu menyelesaikan berbagai macam
masalah moralitas yang ada dalam masyarakat. Sayatidak hanya berkecimpung dalam
bidang engginering yang merupakan bidang utama saya tetapi berusaha dengan
pemikiran yang kritis menyelesaikan masalah-masalah moralitas yang
bergelutdi tengah masyarakat.
6.Sebagai seorang engginering saya tidak
hanya mengetahui bidang keahlian teknik yang sayamiliki namun juga mengetahui tentang
situasi moral yang terjadi dewasa ini dengan berpikirsecara kritis
menjawabi masalah-masalah moral yang terjadi.
Sumber :
http://polmed-tekniksipil.blogspot.co.id/2011/09/pentingnya-etika-profesi.html
Langganan:
Postingan (Atom)
Produktivitas Dump Truck
Produktivitas Dump Truck Waktu siklus : Waktu siklus yang ada pada perhitungan produksi loader terdiri dari beberapa komponen, pembagia...
-
Jenis-Jenis Dump Truck Beserta Fungsinya 1.Dump Truck Dump truck pertama kali di perkenalkan di Saint John, New Brunswick ketika Robert...
-
Nama : Satrio Chondrodimuko Npm:16316874 Kelas: 1TA04 Peranan Budaya Hindu Teori-Teori M...
-
Rencana Pembangunan Desa Bayah Desa bayah desa yang ada di serang banten ini dekat...