Nama : Satrio
Chondrodimuko Npm:16316874 Kelas:
1TA04
|
Teori-Teori Masuknya Agama Dan
Kebudayaan Hindu di Indonesia
Memasuki abad Masehi, antara Indonesia
dengan India sudah terjalin hubungan terutama dalam perdagangan. Setelah jalur
perdagangan India dengan Cina lewat laut (tidak lagi melewati jalan darat),
maka selat Malaka merupakan alternatif terdekat yang dilalui pedagang. Dalam
hubungan tersebut masuk dan berkembang pula agama dan budaya India di
Indonesia. Peristiwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
pada abad pertama Masehi membawa pengaruh yang sangat penting. Peristiwa
tersebut menandai berakhirnya jaman prasejarah Indonesia dan memasuki jaman
sejarah serta membawa perubahan dalam susunan masyarakat dan kebudayaan yang
berkembang di Indonesia.
·
Teori
Ksatria. Teori ini juga disebut teori prajurit atau kolonisasi yang dikemukakan
CC. Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan istilah hipotesa ksatria.
Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India ke Indonesia adalah
ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang
brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia.
Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu. Pendukung teori ini
kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan Nehru. Hipotesis ksatria banyak
mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti kolonisasi baik di India maupun
di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria dalam struktur masyarakat Hindu tidak
memungkinkan menguasai masalah agama Hindu dan tidak nampak pemindahan unsur
masyarakat India (sistem kasta, bentuk rumah, perekonomian dan sebagainya).
Tidak mungkin para pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di tempat yang
baru.
·
Teori
Waisya. Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang berpendapat; orang
India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya Indonesia karena
berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung sistem angin muson.
Tampaknya teori ini mengambil perbandingan proses penyiaran Islam yang juga
dibawa pedagang. Teori ini juga dibantah ahli lain, karena tidak setiap orang
boleh menyentuh kitab Weda. Ajaran Hindu milik kaum brahmana dan hanya mereka
yang memahami kitab Weda.
·
Teori
Brahmana. Teori ini dikemukakan JC. Van Leur, FDK. Bosch dan OW. Wolters yang
berpendapat bahwa orang yang ahli agama Hindu adalah brahmana. Orang Indonesia/
kepala suku aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan upacara abhiseka
secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi maharaja. Dalam perkembangannya,
para brahmana akhirnya menjadi purohito (penasehat raja). Teori ini tampaknya
dianggap lebih mendekati kebenaran karena agama Hindu bersifat tertutup, dimana
hanya diketahui kalangan brahmana. Prasasti yang ditemukan berbahasa Sanskerta
dan huruf Pallawa.
·
Teori Arus
Balik/ Nasional. Teori arus balik atau disebut teori nasional ini dikemukakan JC. Van Leur, dimana sebagai dasar
berpikir adalah hubungan antara dunia maritim dengan perdagangan. Hubungan
dagang Indonesia dengan India yang meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan
agama Hindu dan Budha. Orang- orang Indonesia yang tertarik ajaran itu,
mengirimkan kaum terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah
cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha
dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima
bangsa Indonesia
·
Teori Sudra
menurut teori ini penyebaran agama dan kebudyaan Hindu ke indonesia dibawa oleh
orang-orang india yang bekasta sudra. Di india sebagai golongan kasta paling
rendah mereka merasa tersisih dan hanya hidup sebagai budak. Oleh karena itu
orang-orang india yang berkasta sudra datang ke indonesia dengan adanya dengan
tujuan untuk mengubah kehidupannya. Pendukung teori ini adalah von van faber,
namun teori ini tidak didukung oleh bukti bukti dan alasan alasan yang kuat.
Pendapat dari von van faber :
1. Orang
India berkasta Sudra (pekerja kasar) menginginkan kehidupan
yang lebih baik, daripada mereka tinggal menetap di India sebagai
pekerja kasar bahkan tak jarang mereka dijadikan sebagai budak dari para
majikan sehingga mereka pergi ke daerah lain bahkan ada yang sampai ke
Indonesia untuk mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih dihargai..
Berdasarkan beberapa teori tersebut,
para ahli sejarah membuat dua bentuk kemungkinan tentang proses masuknya agama
dan budaya Hindu di Indonesia, yaitu :
·
Bangsa
Indonesia bersifat pasif. Hal ini memberikan pengertian bahwa masyarakat
Indonesia hanya sekedar menerima budaya dari India. Dengan demikian akan
menimbulkan kesan bila telah terjadi penjajahan / kolonisasi yang dilakukan
bangsa India baik secara langsung maupun tidak langsung.
·
Bangsa
Indonesia bersifat aktif. Hal ini memberikan pengertian bahwa masyarakat
Indonesia sendiri ikut aktif dalam membawa dan menyebarkan agama dan budaya
Hindu Budha di nusantara. Salah satu cara yaitu mengundang para brahmana dari
India untuk memperkenalkan agama dan budayanya di Indonesia.
Sistem-sistem yang ada
di indonesia saat masuknya agama Hindu:
Perekonomian
Hubungan perekonomian juga perdagangan India dan
China melewati jalur Selat Malaka. Selat Malaka merupakan salah satu
jalur lalu lintas laut India-China dan Indonesia sering menjadi tempat
persinggahan karena lokasinya berdekatan dengan Selat Malaka. Dari itu
Indonesia memiliki keuntungan misalnya, mempunyai kesempatan
melakukan hubungan perdagangan internasional sehingga pergaulan dengan bangsa
lain terjadi dan pengaruh asing pun masuk ke Indonesia baik langsung ataupun
tidak langsung.
Agama
Masyarakat di Indonesia
telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima
sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, seperti misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan
bentuk tempat peribadatan.
Pemerintahan
Sistem pemerintahan pada
masa itu diperkenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini
kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang
luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan
kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai,
Tarumanegara, dan Sriwijaya.
Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu di
Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa
dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini,
bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau
kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta,
yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha.
Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa
kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa
adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Karya-karya sastra yang muncul di
Indonesia adalah:
1.
Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa
2.
Sutasoma, karya Mpu Tantular
3.
Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Bukti Adanya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
- arca
bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang
(Sumatra Selatan) dan Kota Bangun, Kutai.
- Adanya
prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan
Tarumanegara.
- Berkembangnya
seni patung di Indonesia.
- Penggunaan
istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
- Munculnya
kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
- Penggunaan
bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
- Adanya
sistem kemaharajaan.
- Adanya
kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.
Arsitektur
Salah satu tradisi
megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu
dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita
memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas
yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
Bukti peninggalan kerajaan hindu :
1.Candi
Candi merupakan salah satu bangunan
peninggalan sejarah pada masa Hindu. Dahulu, candi banyak digunakan sebagai
tempat menyimpan abu jenazah seorang raja. Beberapa bangunan candi peninggalan
pada masa Hindu adalah sebagai berikut:
A.Candi
Prambanan
Candi Prambanan yang disebut juga Candi
Lara Jonggrang merupakan candi yang bercorak Hindu yang cukup besar.
Berdasarkan Prasasti Mantiasih, Siwargha, dan tulisan pendek pada Candi
Prambanan, diketahui bahwa pendiri Candi Prambanan adalah Sri Maharaja Rakai
Pikatan. Candi ini dibangun pada abad IX Masehi, pada masa Kerajaan Mataram
Kuno.

B. Candi Cangkuang
Candi Cangkuang terletak di Desa Cangkuang,
Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Candi ini diperkirakan
berasal dari abad VII-VIII Masehi. Bentuk bangunan candi sangat sederhana.

C.Prasasti
Prasasti Ciaruteun atau
prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai
Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta
yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh.
Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki
Raja Purnawarman.

|
Perkembangan Agama
Buddha
Agama Buddha tersebut diajarkan oleh Sidharta
Gautama di India ditahun ± 531 SM. Ayahnya ialah seorang raja bernama Sudhodana
sertaibunya Dewi Maya. Buddha artinya ialah orang yang telah sadar serta
juga ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha adalah Tripittaka
artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. ada juga yang
dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
- Winayapittaka : Berisikan
peraturan-peraturan serta juga hukum yang harus dijalankan oleh umat
Buddha.
- Sutrantapittaka : Berisikan
wejangan-wejangan atau juga ajaran dari sang Buddha.
- Abhidarmapittaka : Berisikan penjelasan
mengenai soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha tersebut wajib melaksanakan Tri
Dharma atau “Tiga Kebaktian” yakni:
- Buddha yakni berbakti kepada Buddha.
- Dharma yakni berbakti kepada ajaran-ajaran
Buddha.
- Sangga yakni berbakti kepada
pemeluk-pemeluk Buddha.
Selain itu agar orang dapat mencapai
nirwana tersebut harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau juga
Astavidha yakni:
- Pandangan yang benar.
- Niat yang benar.
- Perkataan yang benar.
- Perbuatan yang benar.
- Penghidupan yang benar.
- Usaha yang benar.
- Perhatian yang benar.
- Bersemedi yang benar.
Disebabkan munculnya berbagai penafsiran
dari ajaran Buddha, akhirnya menimbulkan dua aliran dalam agama Buddha
yaitu:
- Buddha Hinayana, yakni pada tiap-tiap orang
dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
- Buddha Mahayana, yakni orang
bisa mencapai nirwana dengan usaha bersama serta saling
membantu.
Kerajaan Hindu-Buddha di indonesia
1. KERAJAAN KUTAI
Kutai
Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti
sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara
Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan
oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang
menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas
menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat
diperoleh.
Prasasti
Kerajaan Kutai :
Informasi
yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal
dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli
dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang
berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para brahman atas
kedermawanan raja Mulawarman. Dalam agama hindu sapi tidak disembelih seperti
kurban yang dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa
raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat
dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum
brahmana
2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Tarumanagara
atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu
kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan
sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada
saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Bukti
keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang
ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari
prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M.
Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah
Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Prasasti Kerajaan Tarumanegara :
1.
prasasti
Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut
isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan
penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada
tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk
menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa
pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
2.
Prasasti
Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang
mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi
pujian kepada Raja Purnawarman.
3.
Prasasti
Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi
milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
3.Kerajaan
Mataram Kuno
Kerajaan Medang (atau
sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah
nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian
berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak
meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu
maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Kerajaan
Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram
Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8,
kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak
meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu
maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Prasasti
Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja
pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu)
adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Prasasti yang ditinggalkan kerajaan
Mataram Kuno yaitu prasasti Canggal tahun 732, namun tidak menyebut dengan
jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang
memerintah pulau Jawa sebelum dirinya, bernama Sanna. Sepeninggal Sanna, negara
menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya,
yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna.
4.Kerajaan
Majapahit
Majapahit adalah
sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri
dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada
masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan
dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
Sebelum
berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa.
Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia
mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti.
Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar
upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong
telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa
tahun 1293.
Ketika itu,
Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas
saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya,
menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim
utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan
ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat diatas disambut dengan
senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan
membangun desa baru. Desa itu dinamaiMajapahit, yang namanya diambil
dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan
Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan
Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik
menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali
pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing.
Prasasti peninggalan kerajaan Majapahit:
1. Prasasti kudadu Mengenai pengalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja
Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kejaran balatentara
Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Kertajaya
Jayawardhana Anantawikramottunggadewa, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya
(Rama) diberi hadiah tanah sima.
2. Prasasti Sukamerta yaitu mengenai Raden Wijaya yang telah
memperisteri keempat putri Kertanegara yaitu Sri Paduka Parameswari Dyah Sri
Tribhuwaneswari, Sri Paduka Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Paduka
Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita, dan Sri Paduka Rajapadni Dyah Dewi
Gayatri, serta menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri Jayanegara yang
dijadikan raja muda di Daha.
3. Menyebutkan tentang pembukaan daerah perikanan di Karang
Bogem.
Prasasti Marahi Manuk dan Prasasti Parung. Mengenai sengketa tanah, persengketaan ini diputuskan oleh pejabat kehakiman yang menguasai kitab-kitab hukum adat setempat.
Prasasti Marahi Manuk dan Prasasti Parung. Mengenai sengketa tanah, persengketaan ini diputuskan oleh pejabat kehakiman yang menguasai kitab-kitab hukum adat setempat.
|
1. Teori-Teori
Masuknya Islam Ke Indonesia :
A. Hoesein Djajadiningrat islam masuknya ke nusantara melalui iran
(persia). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan Arab. Barisan di atas, di bawah,
dan baris di depan disebut jabar (zabar) dan pes (pjes). Istilah itu berasal
dari bahasa Iran, sedangkan kalau menurut bahasa arab, ejaannya adalah fathah,
kasroh, dan dhommah. Begitu pula huruf sin yg tidak bergigi. Selain itu
pemakaian gelar syah yang biasa dipakai di persia, juga pernah dipergunakan
oleh raja Malak pada abad ke-15
B. Soedjipto Wirjosoeparto islam masuk ke nusantara melalui
gujarat, india. hal itu di buktikan dengan salah satu makam raja Islam di
Samudra Pasai, Aceh utara yang nisannya terbuat dari marmer buatan Gujarat.
C. Snouck Hurgronye dan Moquetta islam masuk ke
nusantara melalui gujarat, india. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa
berbagai batu nisan di berbagai tempat di nusantara, termasuk makam maulana
malik ibrahim di gresik. Mempunyai bentuk yang sama dengan batu nisan yang ada
di cambay, india.
D. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) islam masuk ke
nusantara melalui mesir dan mekkah. Teorinya didasarkan pada sebagian rakyat
indonesia memeluk islam bermadzhab syafi’i. Seperti yang banyak di anut oleh
penduduk mesir. Selain itu, gelar yang dipakai oleh raja-raja samudra pasai
adalah gelar raja-raja mesir, yaitu al Malik.
2.Proses
masuknya Islam ke Indonesia
Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan terus berkembang serta prosesnya lebih
demokratis dari pada agama Hindu. Itulah sebabnya pada abad ke-16 telah dapat
menggeser kekuasaan Hindu (Kerajaan Majapahit). Adapun proses islamisasi di
Indonesia dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut.
a.
Melalui Perdagangan Para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat memegang peranan penting
sebab di samping berdagang, mereka juga menyebarkan agama Islam. Mereka mendirikan
perkampungan sendiri (perkampungan pedagang muslim di negeri asing ) yang
disebut Pekojan. Melalui perdagangan inilah Islam berkembang pesat. Hal ini
didukung oleh situasi politik saat itu, ketika para bupati pesisir berusaha
untuk melepaskan diri dari kekuasaan pusat yang sedang mengalami kekacauan atau
perpecahan.
b.
Melalui Tasawuf Ajaran tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan
mistis atau unsur-unsur magis. Ajaran tasawuf masuk ke Indonesia pada abad
ke-13. Di Aceh muncul ahli tasawuf yang terkenal, seperti Hamzah Fansuri,
Syamsuddin as Samatrani, dan Nuruddin ar Raniri. Di Jawa di antara Wali Sanga
juga ada yang mengajarkan tasawuf ialah Sunan Bonang dan Sunan Kudus.
c.
Melalui Kesenian Wayang
merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam penyebaran
ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan
kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang
untuk berdakwah.
d.
Melalui Pendidikan Masyarakat mulai
membangun fasilitas pendidikan berupa pondok
pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan
pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran islam di daerah
masing-masing.
e.
Perkawinan para pedagang islam itu
ada yang terus menetap di indonesia membentuk perkampungan muslim. Hingga sekarang
di beberapa kota di indonesia terdapat tempat tinggal para pedagang Gujarat. Sebagian
dari pedagang itu menikah dengan para wanita penduduk setempat, terutama putri
raja atau bangsawan.
3.Bukti-Bukti
Awal Masuknya Islam ke Indonesia
a. Berita cina dari
dinasti tang yang menyebut kan adanya rencana serangan orang-orang ta shih pada
tahun 674 M terhadap kerajaan holing (kalingga) yang diperintahkan oleh ratu
sima. Namun, rencana itu dibatalkan karena kerajaan holling sangat kuat.
Sebutan ta shih ditafsirkan sebagai orang-orang arab dan persia.
b. Ditemukannya batu tulis
dalam bahasa arab di leran, dekat gresik, yang memuat keterangan tentang
meninggalkannya seorang perempuan bernama fatimah binti maimun dengan angka
tahun 1082 M
c. Adanya makam Sultan
Malik Al Saleh (1297), seorang raja dari kerajaan Samudra Pasai.
d. Kompleks makam islam
Tralaya di Trowulan, pada nisan makam-makam itu memuat angka tahun dari tahun
1369 sampai 1611
e. Berita dari Ibnu
Batutah (1345-1346), seorang utusan Sultan Delhi (India) ke cina, yang
menyatakan bahwa di Sumatra terdapat kerajaan Islam.
4.Penyebar
Agama Islam di Indonesia
1. Perdagangan yaitu para pedagang pedagang islam dari mesir,
persia, dan gujarat. Para pedagang ini sudah lama mengadakan hubungan dengan
india, cina, dan asia tenggara. Sambil berdagang, mereka juga menyiarkan agama
islam di indonesia karena, setiap muslim memiliki tugas menyebarkan ajaran
agama islam sesusai dengan kemampuannya masing-masing.
2. Guru Agama Islam yaitu golongan yang pekerjaannya memang khusus
untuk menngajarkan agama islam
3. Para wali Songo sebagai pembawa dan penyiar agama islam di
tanah jawa. Diantara banyaknya wali songo yang terkenal, terdiri dari berikut
ini adalah :
·
Sunan Maulana Malik
Ibrahim (Syekh Maghribi) berasal dari persia dan berkedudukan di gresik.
·
Sunan Ampel (Raden
Rahmat) berkedudukan di ampel,surabaya.
·
Sunan bonang (Raden
Maulana Makdum Ibrahim) anak dari sunan ampel
·
Sunan Drajat (Syarifuddin)
anak dari sunan ampel
·
Sunan Giri (Prabu
Satmata) berasal dari kediri, gresik
·
Sunan Kalijaga putra
dari Tumenggung Wilwatikta berasal dari kadilingu, demak
·
Sunan Kudus (Ja’far
Sodiq) bergelar sunan ngandung di jipang panolan, berkedudukan di kudus
·
Sunan Muria (Raden Umar
Said) berkedudukan di gunung muria, kudus
·
Sunan Gunung Jati dari
pasai, berkedudukan di gunung jati, cirebon
|
1. Kerajaan Samudera Pasai merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Sumatra. Kerajaan Samudera
Pasai didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh dan mengalami kejayaan. Hal ini
dibuktikan Kerajaan Samudera Pasai mampu memperluas wilayahnya dan menjalin
hubungan perdagangan dengan Arab. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik aI
Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang mengadakan perjalanan India-Cina
(kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera Pasai dalam persebaran agama.
2. Kerajaan Aceh merupakan kelanjutan dari Kerajaan Samudera Pasal yang
didirikan oleh Sultan Ibrahim. Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang berhasil menaklukkan
daerah-daerah di sekitar Aceh sekaligus mengislamkan daerah tersebut dalam
usahanya untuk memperluas wilayah kekuasaan Sultan Iskandar Muda bekerja sama
dengan Sultan Turki untuk memperkuat pasukannya. Kerajaan Aceh mengembangkan diri
dan dapat mempersatukan beberapa daerah di Aceh, yaitu Daya, Pedir, Lingga,
Perlak, Tamiang, Samudera Pasai, dan Lamuni, di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayat
Syah (1514-1528).Beberapa faktor yang mendorong berkembangnya
Kerajaan Aceh.
3.
Kerajaan Mataram Islam merupakan kelanjutan dan kekuasaan
Demak, yang didirikan oleh Sutawijoyo yang bergelar Panembahan
Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo (kepala tentara dan pengatur
agama). Panembahan Senopati bercita-cita menjadikan Mataram sebagai pusat
budaya Jawa dan agama Islam. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, cara yang
digunakan dengan melakukan ekspansi wilayah kekuasaan di seluruh Pulau Jawa,
kecuali daerah Banten, Blambangan, dan Batavia yang belum dapat dikuasai. Pusat
Kerajaan Mataram terletak di Yogyakarta. Sultan Agung membagi
sistem pemerintahan Kerajaan Mataram seperti berikut.
- Kutanegara,
daerah pusat keraton. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet
(Patih Dalam) yang dibantu Wedana Lebet (Wedana Dalam).
- Negara
Agung, daerah sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintahan dipegang Patih
Jawi (Patih Luar) yang dibantu Wedana Jawi (Wedana Luar).
- Mancanegara,
daerah di luar Negara Agung. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para
Bupati.
- Pesisir,
daerah pesisir. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para bupati atau
syahbandar.
![]() |
|||
|
|||
Fungsi dan Pengaruh Budaya Modern dan IPTEK di Indonesia :
Bahasa sebagai alat
komunikasi memiliki fungsi sebagai sumber informasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia, bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal,gagasan, ide kepada
orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Di era globalisasi ini bangsa indonesia dituntut untuk ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi,
maupun teknologi. Konsep-konsep dan istilah
baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk
budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan
sebagai prasarana berpikir dansarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu sendiri. Tanpa peran bahasa,
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya
di dalam pengembangandaya
nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu,
jika cermatdalam menggunakan bahasa,
kita akan cermat pula dalam
berpikir karena bahasa merupakancermin dari daya nalar
(pikiran). Adanya dampak pengaruh positif dan negatif antara lain :
A.
Dampak
Positif
1. Mempermudah Informasi Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam
beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan kehidupan sehari-hari.Semakin
majunya teknologi membuat jarak yang jauh menjadi dekat dan jarak yang dekatmenjadi jauh. Dahulu masyarakat mengirim uang jarak jauh
menggunakan wesel pos, kini sudahmenggunakan
e-banking atau transfer. Sehingga aktifitas pengiriman uang dapat lebih cepat dilaksanakan tanpa memakan waktu yang lama. Ini adalah contoh
efek positif perkembanganIPTEK di dalam
membantu aktifitas manusia.
2. Memperluas Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
kita, dimana tanpa informasi kita akan serba
ketinggalan. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik
berkembang pesat.Hal ini memaksa kita untuk
mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagaiinformasi. Pada masa dahulu, mahasiswa harus membaca berbagai
macam buku sebagai sumber untuk mendapat
informasi yang diinginkan. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah mulai ditinggalkan, mereka lebih senang mencari informasinya
melalui media internet yang menyediakan layanan
untuk pencarian yang mempercepat waktu dan membuat lebih efisien.
B.
Dampak
Negatif
1. Mempengaruhi Pola Pikir Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
konsumtif dan penasaran serta sukadengan hal
baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatanelektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola
berpikir masyarakat. Dewasa ini perkembangan
pada teknologi dan komunikasi berpengaruh pada anak di bawah umur. Maraknya jejaring sosial yang ada membuat mereka terjerumus dalam pertemanan yang buruk. Apalagiadanya
kejadian kejahatan melalui media jejaring sosial. Anak-anak biasanya belum bisamembedakan mana yang baik dan buruk bagi mereka. Terlebih
lagi setiap harinya masyarakatkita disajikan
dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2. Menghilangnya Budaya Tradisional Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat hilangnya budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebihmenyukai
permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online yangdigemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik
pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa
mengontrol dan mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.
|
De Graaf, H.J. 2001. Awal Kebangkitan Mataram: Masa Pemerintahan Senopati.
Jakarta: Grafiti & Perwakilan KITLV.
Hartini, Dwi. Tanpa tahun. Modul Pembelajaran Sejarah: Masuknya Pengaruh
Islam di Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Hasyim, Umar. 1974. Sunan Kalijaga. Kudus: Menara Kudus
Muljana, Slamet. 1979. Negarakertagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:
Bhratra Karya Aksara.
---------, 1983, Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit. Jakarta:
Depdikbud.
Rickfleks, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Salam, Solichin. 1974. Sekitar Wali Songo. Kudus: Menara Kudus.
Soekmono, R. Drs. 2003. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta:
Yayasan Kanisius.
Tim Nasional Penulisan Sejarah. 2009. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Soeroto, Drs. 1962. Indonesia di Tengah-tengah Dunia dari Abad ke Abad.
Jakarta: Djambatan. Nama : Satrio
Chondrodimuko Npm:16316874 Kelas:
1TA04
|
Teori-Teori Masuknya Agama Dan
Kebudayaan Hindu di Indonesia
Memasuki abad Masehi, antara Indonesia
dengan India sudah terjalin hubungan terutama dalam perdagangan. Setelah jalur
perdagangan India dengan Cina lewat laut (tidak lagi melewati jalan darat),
maka selat Malaka merupakan alternatif terdekat yang dilalui pedagang. Dalam
hubungan tersebut masuk dan berkembang pula agama dan budaya India di
Indonesia. Peristiwa masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
pada abad pertama Masehi membawa pengaruh yang sangat penting. Peristiwa
tersebut menandai berakhirnya jaman prasejarah Indonesia dan memasuki jaman
sejarah serta membawa perubahan dalam susunan masyarakat dan kebudayaan yang
berkembang di Indonesia.
·
Teori
Ksatria. Teori ini juga disebut teori prajurit atau kolonisasi yang dikemukakan
CC. Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan istilah hipotesa ksatria.
Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India ke Indonesia adalah
ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang
brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia.
Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu. Pendukung teori ini
kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan Nehru. Hipotesis ksatria banyak
mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti kolonisasi baik di India maupun
di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria dalam struktur masyarakat Hindu tidak
memungkinkan menguasai masalah agama Hindu dan tidak nampak pemindahan unsur
masyarakat India (sistem kasta, bentuk rumah, perekonomian dan sebagainya).
Tidak mungkin para pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di tempat yang
baru.
·
Teori
Waisya. Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang berpendapat; orang
India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya Indonesia karena
berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung sistem angin muson.
Tampaknya teori ini mengambil perbandingan proses penyiaran Islam yang juga
dibawa pedagang. Teori ini juga dibantah ahli lain, karena tidak setiap orang
boleh menyentuh kitab Weda. Ajaran Hindu milik kaum brahmana dan hanya mereka
yang memahami kitab Weda.
·
Teori
Brahmana. Teori ini dikemukakan JC. Van Leur, FDK. Bosch dan OW. Wolters yang
berpendapat bahwa orang yang ahli agama Hindu adalah brahmana. Orang Indonesia/
kepala suku aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan upacara abhiseka
secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi maharaja. Dalam perkembangannya,
para brahmana akhirnya menjadi purohito (penasehat raja). Teori ini tampaknya
dianggap lebih mendekati kebenaran karena agama Hindu bersifat tertutup, dimana
hanya diketahui kalangan brahmana. Prasasti yang ditemukan berbahasa Sanskerta
dan huruf Pallawa.
·
Teori Arus
Balik/ Nasional. Teori arus balik atau disebut teori nasional ini dikemukakan JC. Van Leur, dimana sebagai dasar
berpikir adalah hubungan antara dunia maritim dengan perdagangan. Hubungan
dagang Indonesia dengan India yang meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan
agama Hindu dan Budha. Orang- orang Indonesia yang tertarik ajaran itu,
mengirimkan kaum terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah
cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha
dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima
bangsa Indonesia
·
Teori Sudra
menurut teori ini penyebaran agama dan kebudyaan Hindu ke indonesia dibawa oleh
orang-orang india yang bekasta sudra. Di india sebagai golongan kasta paling
rendah mereka merasa tersisih dan hanya hidup sebagai budak. Oleh karena itu
orang-orang india yang berkasta sudra datang ke indonesia dengan adanya dengan
tujuan untuk mengubah kehidupannya. Pendukung teori ini adalah von van faber,
namun teori ini tidak didukung oleh bukti bukti dan alasan alasan yang kuat.
Pendapat dari von van faber :
1. Orang
India berkasta Sudra (pekerja kasar) menginginkan kehidupan
yang lebih baik, daripada mereka tinggal menetap di India sebagai
pekerja kasar bahkan tak jarang mereka dijadikan sebagai budak dari para
majikan sehingga mereka pergi ke daerah lain bahkan ada yang sampai ke
Indonesia untuk mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih dihargai..
Berdasarkan beberapa teori tersebut,
para ahli sejarah membuat dua bentuk kemungkinan tentang proses masuknya agama
dan budaya Hindu di Indonesia, yaitu :
·
Bangsa
Indonesia bersifat pasif. Hal ini memberikan pengertian bahwa masyarakat
Indonesia hanya sekedar menerima budaya dari India. Dengan demikian akan
menimbulkan kesan bila telah terjadi penjajahan / kolonisasi yang dilakukan
bangsa India baik secara langsung maupun tidak langsung.
·
Bangsa
Indonesia bersifat aktif. Hal ini memberikan pengertian bahwa masyarakat
Indonesia sendiri ikut aktif dalam membawa dan menyebarkan agama dan budaya
Hindu Budha di nusantara. Salah satu cara yaitu mengundang para brahmana dari
India untuk memperkenalkan agama dan budayanya di Indonesia.
Sistem-sistem yang ada
di indonesia saat masuknya agama Hindu:
Perekonomian
Hubungan perekonomian juga perdagangan India dan
China melewati jalur Selat Malaka. Selat Malaka merupakan salah satu
jalur lalu lintas laut India-China dan Indonesia sering menjadi tempat
persinggahan karena lokasinya berdekatan dengan Selat Malaka. Dari itu
Indonesia memiliki keuntungan misalnya, mempunyai kesempatan
melakukan hubungan perdagangan internasional sehingga pergaulan dengan bangsa
lain terjadi dan pengaruh asing pun masuk ke Indonesia baik langsung ataupun
tidak langsung.
Agama
Masyarakat di Indonesia
telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima
sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan
keagamaan, seperti misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan
bentuk tempat peribadatan.
Pemerintahan
Sistem pemerintahan pada
masa itu diperkenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini
kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang
luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan
kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai,
Tarumanegara, dan Sriwijaya.
Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu di
Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa
dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini,
bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau
kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta,
yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha.
Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa
kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa
adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Karya-karya sastra yang muncul di
Indonesia adalah:
1.
Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa
2.
Sutasoma, karya Mpu Tantular
3.
Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Bukti Adanya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
- arca
bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang
(Sumatra Selatan) dan Kota Bangun, Kutai.
- Adanya
prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan
Tarumanegara.
- Berkembangnya
seni patung di Indonesia.
- Penggunaan
istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
- Munculnya
kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
- Penggunaan
bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
- Adanya
sistem kemaharajaan.
- Adanya
kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.
Arsitektur
Salah satu tradisi
megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu
dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita
memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas
yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
Bukti peninggalan kerajaan hindu :
1.Candi
Candi merupakan salah satu bangunan
peninggalan sejarah pada masa Hindu. Dahulu, candi banyak digunakan sebagai
tempat menyimpan abu jenazah seorang raja. Beberapa bangunan candi peninggalan
pada masa Hindu adalah sebagai berikut:
A.Candi
Prambanan
Candi Prambanan yang disebut juga Candi
Lara Jonggrang merupakan candi yang bercorak Hindu yang cukup besar.
Berdasarkan Prasasti Mantiasih, Siwargha, dan tulisan pendek pada Candi
Prambanan, diketahui bahwa pendiri Candi Prambanan adalah Sri Maharaja Rakai
Pikatan. Candi ini dibangun pada abad IX Masehi, pada masa Kerajaan Mataram
Kuno.

B. Candi Cangkuang
Candi Cangkuang terletak di Desa Cangkuang,
Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Candi ini diperkirakan
berasal dari abad VII-VIII Masehi. Bentuk bangunan candi sangat sederhana.

C.Prasasti
Prasasti Ciaruteun atau
prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai
Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta
yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh.
Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki
Raja Purnawarman.

|
Perkembangan Agama
Buddha
Agama Buddha tersebut diajarkan oleh Sidharta
Gautama di India ditahun ± 531 SM. Ayahnya ialah seorang raja bernama Sudhodana
sertaibunya Dewi Maya. Buddha artinya ialah orang yang telah sadar serta
juga ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha adalah Tripittaka
artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. ada juga yang
dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
- Winayapittaka : Berisikan
peraturan-peraturan serta juga hukum yang harus dijalankan oleh umat
Buddha.
- Sutrantapittaka : Berisikan
wejangan-wejangan atau juga ajaran dari sang Buddha.
- Abhidarmapittaka : Berisikan penjelasan
mengenai soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha tersebut wajib melaksanakan Tri
Dharma atau “Tiga Kebaktian” yakni:
- Buddha yakni berbakti kepada Buddha.
- Dharma yakni berbakti kepada ajaran-ajaran
Buddha.
- Sangga yakni berbakti kepada
pemeluk-pemeluk Buddha.
Selain itu agar orang dapat mencapai
nirwana tersebut harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau juga
Astavidha yakni:
- Pandangan yang benar.
- Niat yang benar.
- Perkataan yang benar.
- Perbuatan yang benar.
- Penghidupan yang benar.
- Usaha yang benar.
- Perhatian yang benar.
- Bersemedi yang benar.
Disebabkan munculnya berbagai penafsiran
dari ajaran Buddha, akhirnya menimbulkan dua aliran dalam agama Buddha
yaitu:
- Buddha Hinayana, yakni pada tiap-tiap orang
dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
- Buddha Mahayana, yakni orang
bisa mencapai nirwana dengan usaha bersama serta saling
membantu.
Kerajaan Hindu-Buddha di indonesia
1. KERAJAAN KUTAI
Kutai
Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara yang memiliki bukti
sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara
Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan
oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang
menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas
menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat
diperoleh.
Prasasti
Kerajaan Kutai :
Informasi
yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal
dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli
dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang
berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para brahman atas
kedermawanan raja Mulawarman. Dalam agama hindu sapi tidak disembelih seperti
kurban yang dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa
raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat
dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum
brahmana
2. KERAJAAN TARUMANEGARA
Tarumanagara
atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu
kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan
sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada
saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Bukti
keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang
ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari
prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M.
Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah
Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Prasasti Kerajaan Tarumanegara :
1.
prasasti
Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut
isinya menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan
penggalian Sungai Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada
tahun ke-22 masa pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk
menghindari bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa
pemerintahan Purnawarman, dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
2.
Prasasti
Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang
mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi
pujian kepada Raja Purnawarman.
3.
Prasasti
Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi
milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
3.Kerajaan
Mataram Kuno
Kerajaan Medang (atau
sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah
nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian
berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak
meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu
maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Kerajaan
Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram
Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8,
kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak
meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu
maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11. Prasasti
Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja
pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu)
adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Prasasti yang ditinggalkan kerajaan
Mataram Kuno yaitu prasasti Canggal tahun 732, namun tidak menyebut dengan
jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang
memerintah pulau Jawa sebelum dirinya, bernama Sanna. Sepeninggal Sanna, negara
menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya,
yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna.
4.Kerajaan
Majapahit
Majapahit adalah
sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri
dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada
masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan
Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara dan
dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.
Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan,
hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
Sebelum
berdirinya Majapahit, Singhasari telah menjadi kerajaan paling kuat di Jawa.
Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia
mengirim utusan yang bernama Meng Chi ke Singhasari yang menuntut upeti.
Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar
upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong
telinganya. Kubilai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa
tahun 1293.
Ketika itu,
Jayakatwang, adipati Kediri, sudah menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Atas
saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya,
menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Kemudian, Wiraraja mengirim
utusan ke Daha, yang membawa surat berisi pernyataan, Raden Wijaya menyerah dan
ingin mengabdi kepada Jayakatwang. Jawaban dari surat diatas disambut dengan
senang hati. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan
membangun desa baru. Desa itu dinamaiMajapahit, yang namanya diambil
dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan
Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan
Jayakatwang. Setelah berhasil menjatuhkan Jayakatwang, Raden Wijaya berbalik
menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali
pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di negeri asing.
Prasasti peninggalan kerajaan Majapahit:
1. Prasasti kudadu Mengenai pengalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja
Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kejaran balatentara
Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi raja dan bergelar Kertajaya
Jayawardhana Anantawikramottunggadewa, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya
(Rama) diberi hadiah tanah sima.
2. Prasasti Sukamerta yaitu mengenai Raden Wijaya yang telah
memperisteri keempat putri Kertanegara yaitu Sri Paduka Parameswari Dyah Sri
Tribhuwaneswari, Sri Paduka Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Sri Paduka
Jayendradewi Dyah Dewi Prajnaparamita, dan Sri Paduka Rajapadni Dyah Dewi
Gayatri, serta menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri Jayanegara yang
dijadikan raja muda di Daha.
3. Menyebutkan tentang pembukaan daerah perikanan di Karang
Bogem.
Prasasti Marahi Manuk dan Prasasti Parung. Mengenai sengketa tanah, persengketaan ini diputuskan oleh pejabat kehakiman yang menguasai kitab-kitab hukum adat setempat.
Prasasti Marahi Manuk dan Prasasti Parung. Mengenai sengketa tanah, persengketaan ini diputuskan oleh pejabat kehakiman yang menguasai kitab-kitab hukum adat setempat.
|
1. Teori-Teori
Masuknya Islam Ke Indonesia :
A. Hoesein Djajadiningrat islam masuknya ke nusantara melalui iran
(persia). Buktinya adalah ejaan dalam tulisan Arab. Barisan di atas, di bawah,
dan baris di depan disebut jabar (zabar) dan pes (pjes). Istilah itu berasal
dari bahasa Iran, sedangkan kalau menurut bahasa arab, ejaannya adalah fathah,
kasroh, dan dhommah. Begitu pula huruf sin yg tidak bergigi. Selain itu
pemakaian gelar syah yang biasa dipakai di persia, juga pernah dipergunakan
oleh raja Malak pada abad ke-15
B. Soedjipto Wirjosoeparto islam masuk ke nusantara melalui
gujarat, india. hal itu di buktikan dengan salah satu makam raja Islam di
Samudra Pasai, Aceh utara yang nisannya terbuat dari marmer buatan Gujarat.
C. Snouck Hurgronye dan Moquetta islam masuk ke
nusantara melalui gujarat, india. Teori ini didasarkan pada kenyataan bahwa
berbagai batu nisan di berbagai tempat di nusantara, termasuk makam maulana
malik ibrahim di gresik. Mempunyai bentuk yang sama dengan batu nisan yang ada
di cambay, india.
D. Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) islam masuk ke
nusantara melalui mesir dan mekkah. Teorinya didasarkan pada sebagian rakyat
indonesia memeluk islam bermadzhab syafi’i. Seperti yang banyak di anut oleh
penduduk mesir. Selain itu, gelar yang dipakai oleh raja-raja samudra pasai
adalah gelar raja-raja mesir, yaitu al Malik.
2.Proses
masuknya Islam ke Indonesia
Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke-7 dan terus berkembang serta prosesnya lebih
demokratis dari pada agama Hindu. Itulah sebabnya pada abad ke-16 telah dapat
menggeser kekuasaan Hindu (Kerajaan Majapahit). Adapun proses islamisasi di
Indonesia dilakukan dengan berbagai bentuk, antara lain sebagai berikut.
a.
Melalui Perdagangan Para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat memegang peranan penting
sebab di samping berdagang, mereka juga menyebarkan agama Islam. Mereka mendirikan
perkampungan sendiri (perkampungan pedagang muslim di negeri asing ) yang
disebut Pekojan. Melalui perdagangan inilah Islam berkembang pesat. Hal ini
didukung oleh situasi politik saat itu, ketika para bupati pesisir berusaha
untuk melepaskan diri dari kekuasaan pusat yang sedang mengalami kekacauan atau
perpecahan.
b.
Melalui Tasawuf Ajaran tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan
mistis atau unsur-unsur magis. Ajaran tasawuf masuk ke Indonesia pada abad
ke-13. Di Aceh muncul ahli tasawuf yang terkenal, seperti Hamzah Fansuri,
Syamsuddin as Samatrani, dan Nuruddin ar Raniri. Di Jawa di antara Wali Sanga
juga ada yang mengajarkan tasawuf ialah Sunan Bonang dan Sunan Kudus.
c.
Melalui Kesenian Wayang
merupakan warisan budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam penyebaran
ajaran islam wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan
kalijaga yang merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang
untuk berdakwah.
d.
Melalui Pendidikan Masyarakat mulai
membangun fasilitas pendidikan berupa pondok
pesantren yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan
pesantren akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran islam di daerah
masing-masing.
e.
Perkawinan para pedagang islam itu
ada yang terus menetap di indonesia membentuk perkampungan muslim. Hingga sekarang
di beberapa kota di indonesia terdapat tempat tinggal para pedagang Gujarat. Sebagian
dari pedagang itu menikah dengan para wanita penduduk setempat, terutama putri
raja atau bangsawan.
3.Bukti-Bukti
Awal Masuknya Islam ke Indonesia
a. Berita cina dari
dinasti tang yang menyebut kan adanya rencana serangan orang-orang ta shih pada
tahun 674 M terhadap kerajaan holing (kalingga) yang diperintahkan oleh ratu
sima. Namun, rencana itu dibatalkan karena kerajaan holling sangat kuat.
Sebutan ta shih ditafsirkan sebagai orang-orang arab dan persia.
b. Ditemukannya batu tulis
dalam bahasa arab di leran, dekat gresik, yang memuat keterangan tentang
meninggalkannya seorang perempuan bernama fatimah binti maimun dengan angka
tahun 1082 M
c. Adanya makam Sultan
Malik Al Saleh (1297), seorang raja dari kerajaan Samudra Pasai.
d. Kompleks makam islam
Tralaya di Trowulan, pada nisan makam-makam itu memuat angka tahun dari tahun
1369 sampai 1611
e. Berita dari Ibnu
Batutah (1345-1346), seorang utusan Sultan Delhi (India) ke cina, yang
menyatakan bahwa di Sumatra terdapat kerajaan Islam.
4.Penyebar
Agama Islam di Indonesia
1. Perdagangan yaitu para pedagang pedagang islam dari mesir,
persia, dan gujarat. Para pedagang ini sudah lama mengadakan hubungan dengan
india, cina, dan asia tenggara. Sambil berdagang, mereka juga menyiarkan agama
islam di indonesia karena, setiap muslim memiliki tugas menyebarkan ajaran
agama islam sesusai dengan kemampuannya masing-masing.
2. Guru Agama Islam yaitu golongan yang pekerjaannya memang khusus
untuk menngajarkan agama islam
3. Para wali Songo sebagai pembawa dan penyiar agama islam di
tanah jawa. Diantara banyaknya wali songo yang terkenal, terdiri dari berikut
ini adalah :
·
Sunan Maulana Malik
Ibrahim (Syekh Maghribi) berasal dari persia dan berkedudukan di gresik.
·
Sunan Ampel (Raden
Rahmat) berkedudukan di ampel,surabaya.
·
Sunan bonang (Raden
Maulana Makdum Ibrahim) anak dari sunan ampel
·
Sunan Drajat (Syarifuddin)
anak dari sunan ampel
·
Sunan Giri (Prabu
Satmata) berasal dari kediri, gresik
·
Sunan Kalijaga putra
dari Tumenggung Wilwatikta berasal dari kadilingu, demak
·
Sunan Kudus (Ja’far
Sodiq) bergelar sunan ngandung di jipang panolan, berkedudukan di kudus
·
Sunan Muria (Raden Umar
Said) berkedudukan di gunung muria, kudus
·
Sunan Gunung Jati dari
pasai, berkedudukan di gunung jati, cirebon
|
1. Kerajaan Samudera Pasai merupakan
kerajaan Islam pertama di Indonesia yang berada di Sumatra. Kerajaan Samudera
Pasai didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh dan mengalami kejayaan. Hal ini
dibuktikan Kerajaan Samudera Pasai mampu memperluas wilayahnya dan menjalin
hubungan perdagangan dengan Arab. Pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik aI
Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang mengadakan perjalanan India-Cina
(kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera Pasai dalam persebaran agama.
2. Kerajaan Aceh merupakan kelanjutan dari Kerajaan Samudera Pasal yang
didirikan oleh Sultan Ibrahim. Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang berhasil menaklukkan
daerah-daerah di sekitar Aceh sekaligus mengislamkan daerah tersebut dalam
usahanya untuk memperluas wilayah kekuasaan Sultan Iskandar Muda bekerja sama
dengan Sultan Turki untuk memperkuat pasukannya. Kerajaan Aceh mengembangkan diri
dan dapat mempersatukan beberapa daerah di Aceh, yaitu Daya, Pedir, Lingga,
Perlak, Tamiang, Samudera Pasai, dan Lamuni, di bawah kekuasaan Sultan Ali Mughayat
Syah (1514-1528).Beberapa faktor yang mendorong berkembangnya
Kerajaan Aceh.
3.
Kerajaan Mataram Islam merupakan kelanjutan dan kekuasaan
Demak, yang didirikan oleh Sutawijoyo yang bergelar Panembahan
Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo (kepala tentara dan pengatur
agama). Panembahan Senopati bercita-cita menjadikan Mataram sebagai pusat
budaya Jawa dan agama Islam. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut, cara yang
digunakan dengan melakukan ekspansi wilayah kekuasaan di seluruh Pulau Jawa,
kecuali daerah Banten, Blambangan, dan Batavia yang belum dapat dikuasai. Pusat
Kerajaan Mataram terletak di Yogyakarta. Sultan Agung membagi
sistem pemerintahan Kerajaan Mataram seperti berikut.
- Kutanegara,
daerah pusat keraton. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh Patih Lebet
(Patih Dalam) yang dibantu Wedana Lebet (Wedana Dalam).
- Negara
Agung, daerah sekitar Kutanegara. Pelaksanaan pemerintahan dipegang Patih
Jawi (Patih Luar) yang dibantu Wedana Jawi (Wedana Luar).
- Mancanegara,
daerah di luar Negara Agung. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para
Bupati.
- Pesisir,
daerah pesisir. Pelaksanaan pemerintahan dipegang oleh para bupati atau
syahbandar.
![]() |
|||
|
|||
Fungsi dan Pengaruh Budaya Modern dan IPTEK di Indonesia :
Bahasa sebagai alat
komunikasi memiliki fungsi sebagai sumber informasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia, bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal,gagasan, ide kepada
orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Di era globalisasi ini bangsa indonesia dituntut untuk ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi,
maupun teknologi. Konsep-konsep dan istilah
baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara tidak langsung memperkayakhasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk
budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, sekaligus berperan
sebagai prasarana berpikir dansarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan IPTEK itu sendiri. Tanpa peran bahasa,
ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya
di dalam pengembangandaya
nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu,
jika cermatdalam menggunakan bahasa,
kita akan cermat pula dalam
berpikir karena bahasa merupakancermin dari daya nalar
(pikiran). Adanya dampak pengaruh positif dan negatif antara lain :
A.
Dampak
Positif
1. Mempermudah Informasi Perkembangan IPTEK mampu membantu manusia dalam
beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan kehidupan sehari-hari.Semakin
majunya teknologi membuat jarak yang jauh menjadi dekat dan jarak yang dekatmenjadi jauh. Dahulu masyarakat mengirim uang jarak jauh
menggunakan wesel pos, kini sudahmenggunakan
e-banking atau transfer. Sehingga aktifitas pengiriman uang dapat lebih cepat dilaksanakan tanpa memakan waktu yang lama. Ini adalah contoh
efek positif perkembanganIPTEK di dalam
membantu aktifitas manusia.
2. Memperluas Informasi Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
kita, dimana tanpa informasi kita akan serba
ketinggalan. terlebih lagi ketika berbagai media cetak dan elektronik
berkembang pesat.Hal ini memaksa kita untuk
mau tidak mau harus bisa dan selalu mendapatkan berbagaiinformasi. Pada masa dahulu, mahasiswa harus membaca berbagai
macam buku sebagai sumber untuk mendapat
informasi yang diinginkan. Namun sekarang kegiatan semacam ini sudah mulai ditinggalkan, mereka lebih senang mencari informasinya
melalui media internet yang menyediakan layanan
untuk pencarian yang mempercepat waktu dan membuat lebih efisien.
B.
Dampak
Negatif
1. Mempengaruhi Pola Pikir Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang
konsumtif dan penasaran serta sukadengan hal
baru. Terutama sekali dengan adanya berbagai perubahan pada berbagai peralatanelektronik. Hal ini sangat berdampak buruk terhadap pola
berpikir masyarakat. Dewasa ini perkembangan
pada teknologi dan komunikasi berpengaruh pada anak di bawah umur. Maraknya jejaring sosial yang ada membuat mereka terjerumus dalam pertemanan yang buruk. Apalagiadanya
kejadian kejahatan melalui media jejaring sosial. Anak-anak biasanya belum bisamembedakan mana yang baik dan buruk bagi mereka. Terlebih
lagi setiap harinya masyarakatkita disajikan
dengan berbagai siaran yang kurang bermanfaat dari berbagi media elektronik.
2. Menghilangnya Budaya Tradisional Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat hilangnya budaya anak-anak bermain permainan tradisional. Anak-anak sekarang cenderung lebihmenyukai
permainan berbasis online daripada bermain di lapangan. Permainan online yangdigemari sering membuat anak lupa waktu dan tidak tertarik
pada pelajaran sekolah. Orang tua harus bisa
mengontrol dan mengawasi anak supaya tidak mengubah pola pikiran mereka kearah yang negatif.
|
De Graaf, H.J. 2001. Awal Kebangkitan Mataram: Masa Pemerintahan Senopati.
Jakarta: Grafiti & Perwakilan KITLV.
Hartini, Dwi. Tanpa tahun. Modul Pembelajaran Sejarah: Masuknya Pengaruh
Islam di Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Hasyim, Umar. 1974. Sunan Kalijaga. Kudus: Menara Kudus
Muljana, Slamet. 1979. Negarakertagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta:
Bhratra Karya Aksara.
---------, 1983, Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit. Jakarta:
Depdikbud.
Rickfleks, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Salam, Solichin. 1974. Sekitar Wali Songo. Kudus: Menara Kudus.
Soekmono, R. Drs. 2003. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta:
Yayasan Kanisius.
Tim Nasional Penulisan Sejarah. 2009. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Soeroto, Drs. 1962. Indonesia di Tengah-tengah Dunia dari Abad ke Abad.
Jakarta: Djambatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar